Run Away
– NEGERI
rnah benar-benar berubah. Bangunan-bangunan tua masih berdiri kokoh, jalan-jalan kecil te
n kenangan. Di hadapannya, secangkir kopi yang mulai dingin dan sebuah album foto terbuka di pangkuan
erharap bisa dengar suaramu lagi. M
embut. Seakan men
dan perlahan, kena
-
LIMA BELAS T
i-hati. Dunia ini tak seb
at itu mereka duduk di meja makan, malam menjelang, dan
hu sesuatu yang aku tidak tahu?"
muda. Pernah bertemu orang-orang yang kamu anggap saha
eperti sedang beri per
k ingin kamu
-
rnan menutup album itu
ku tetap terlu
apa buku tua, ada satu map merah yang selama ini tidak pernah dibuka lagi. Dalam map itu, tersimpan laporan kem
an siapa pelaku
hanya pada ibunya. Sosok Alea
-
TAS GEDUNG CONS
r," suara Alea terdengar ri
bodoh," balasnya sa
t. Sorot mata Alea-keras, pe
engikutiku, kau ak
aku hancur
-
tak tahu di mana Alea sekarang, apakah masih hidup atau
ia tahu, hatinya be
-
dengan membawa dua cangkir kopi.
i. Mimpi buruk?" tanyanya sam
awab Arnan t
tentang
ajam. "Kau selalu
il. "Aku hanya pe
gannya. "Aku merasa... Dia p
snya semenjak kau bertem
seberang, sikapnya
bukan benar atau salah yang mereka ca
as itu membun
pas. "Aku tak pernah terpikir kalau gadis
n mengangguk pelan, namun dalam pikir
.. Kenapa ia menargetkan Ar
-
SEBUAH KAMA
i kayu, usang dan penuh debu, seolah tak pernah disentuh selama bertahun-tahun. Di dalamnya, tersimpan bebe
du, sorot ma
. Kalau kau ingin bertahan, kau harus jadi lebih kuat da
nda:
saat ia berusia lima belas tahun. Tahun perta
UMAH MEWAH DI M
gan siapa pun?" Alea kecil berdiri di depan meja kerja
berkas-berkasnya, menatap putriny
elemahan. Kelemahan ad
orang untuk diajak bicara. U
, namun mengandung nada mengejek. Ia b
u dilahirkan untuk memimpin, untuk mengendalik
a menyimpan gejolak. Ia hanya ingin dicintai
gin jadi ana
u suatu hari nanti," bisik pria
.
satu lembaran kenangan ia keluarkan dari kotak-sepu begini...?" bisiknya
enahan tangis. Tapi air matanya jat
TAHUN YA
, duduk di anak tangga teras rumah. Ibunya telah lama tia
sang ayah, menghampiriny
Alea. Kau b
aripada terus seperti ini,"
enaruh payung begitu saja ag
lam dirimu," katanya lirih. "Ia
cepat. "Kau
yum. "Lebih dari y
rlu kau tahu, Alea... Kau boleh membenci ayahmu. Tapi ja
g akan membentu
sesaat. "Dir
.
ersama ibunya. Ia bahkan hampir lupa wajah lembut itu. Ibunya, satu-sa
bu masih hidu
dut ruangan. Menatap pantulan dirinya yang kini pen
k dunia tempat ia tinggal. Tatapan Arnan yang tak pernah menyerah memaha
arnya lirih. "Aku tak bisa
p yang ia jalani sekarang tak sepenuhnya hasil pi
ang pernah ia tolak, terselip satu rahasia besar raha