Run Away
n's
asnya hujan yang membasa
basah. Gaun itu terlalu tipis untuk cuaca seperti ini. Rambut panjangnya yang hitam legam menempel di wajah dan lehernya, dan tak ada s
nyala di tengah kelabu malam. Bahkan lampu jalan tampak enggan menyinari
njadi beku, dan suara hujan terdengar seperti nyanyian sunyi. Dalam hati,
kantor. Langkahku ringan menembus hujan, seakan ada sesuat
inya sendiri, seperti tengah melindungi sisa-sisa hangat yang masih ia punya. Matanya sembab. Butiran a
au basah kuyup," ucapku pelan, mencoba terdeng
tu menyimpan ratusan kisah yang belum terucap. "Aku kehilangan ibuk
akinya. Sepatu itu jelas terlalu besar, tapi apa lagi yang bisa kulakukan
isa mengantar pulang. A
n tubuhnya memelukku erat-hangat, basah, rapuh. Aku mem
pulang ke
siapa dia? Hantu? Penipu? Atau seseorang
ggal," katanya lagi, seolah
sendirian malam ini. Jika aku harus mati di tangan
-
kuselimuti tubuhnya. Ia menerima dengan diam, dan u
ini," ucapku sambil menyetir perl
a kasi
akut bersamaku?
a seperti itu, aku tahu k
bali melihat dua mobil hitam yang sejak tadi mengikutiku. Aku sempat
u, bukan?" tanyaku, l
ik. "Perasaanmu
tu berbelok dan hilang dari pandangan.
di pinggiran kota. Rumah ini hasil kerja kera
am. Tidur? Atau hanya pura-pura? Aku tak tahu, y
gan. Terlalu hening. Ada sesuatu tentang dirinya yang m
-
ku seharusnya tak memandang, tapi ada sesuatu yang... menarik. Luk
dan pikiranku. Saat keluar, aku dikejutkan ol
emeja putih milikku. Kemeja itu terlalu besar dan te
elkan telunjuk ke bibirku. "Ak
sur. Seolah semua ini normal. Seolah ka
pakaian. Nanti kau m
uk ke kamar mandi lagi. Saat keluar, di
ai yang lebih gelap? Di lemari sebela
tap berganti pakaian di hadapanku. Aku benar-be
tak perlu membel
gadis ini sedikit kacau dengan pikirannya atau mema
Setelah itu dia duduk bersila, tampak seperti anak kecil yan
u pria yang baik. Menjaga matamu, juga pikira
menahan euforia itu. "Aku melakukan ini pad
. Aku yang tertar
.. lebih gila karena mem
g ibumu me
orang jahat. Aku memben
ayahku... tidak datang ke pemakaman. Sampai sekarang aku tak pernah melihat kehadi
engenal Aya
ungkin aku tak mengenal wajahnya lagi. Kare
terlalu banyak c
am. Hanya suara hujan dan jam
ela. Mobil hitam itu-terparkir tak jauh dari rumah. Saat kutoleh ke Alea, dia termenung. Tatapan
enoleh cepat. Dia tahu namaku. Padah