Genius Liar
sih banyak cewek yang jauh lebih cantik dari dia di luar sana," jawabnya, a
mbuatnya spesial di mataku," l
pinta sang host, permintaan serupa ya
di deket dia saking sibuknya, dia gak pernah ngeluh apalagi marah. Dia juga tipe cewek pemaaf, gak kehitung seringnya aku bikin kesalahan sama dia.
ga tegar dan sabar. Hebatnya lagi, dia selalu berpikir positif setiap kali menghadapi masalahnya. Tujuh tahun pacaran sama dia, aku jelas tahu seberat
ya?" sahut host. Kudengar
ing memahami aku baik sifat aku, tabiat aku, kepribadian aku. Intinya dia s
ewek kamu. Jangan-jangan di
aan host radio. Bisa-bisanya dia
kin dia bisa tahu suasana hati aku hanya dengan ngelihat ekspresi wajah sama sikap a
runtung ya punya
iya. Boleh gak aku ngomong
pa yang ingin disampaikannya padaku? Aku coba memfokuskan pe
amu sambil senyum-senyum sendiri kan sekarang?" katanya, aku terenyak
ku jarang banget bisa habisin waktu berduaan sama kamu. Kebiasaan aku yang sering jahilin kamu juga, pa
hui, meskipun berbanding terbalik denga
nandingin kamu di hati aku. Ibaratnya hati aku itu sebuah ruangan, cuma kamu yang bisa masuk ke ruangan itu karena
teskan air mata, aku terh
pa adanya di saat aku punya segudang kekurangan. Bagiku kamu sempurna banget. Cuma nama kamu yang aku
n di dalam kamar, bahkan lelehan
h serius sama kamu? Kamu udah siap belum?" tanyanya yang sayangnya tak bisa kujawab sekarang. Dia berada j
rang, aku nanya kayak gini padahal aku gak l
gan tepat pemikiranku. Bukankah harusnya host radio itu lebih me
n sekarang kamu keluar dari kamar kamu. Pergi ke halaman bel
ta kali ini, tak paham sedi
io ini buat ngasih aku jawabannya. Aku tahu kamu pu
posisi duduk, berniat
u dimulai dari sekarang," lanjutnya sukses mem
ku seraya cepat-cepat be
uka pintu yang akan membawaku ke halaman belakang rumah, aku
a-warni yang diikat di sana. Cahaya lampu-lampu yang menghiasi pohon-pohon itu berkerlap-kerlip layaknya bintang-bintang di
lilin-lilin dalam keadaan menyala
kan menuntunku padanya. Lantas tanpa berpikir
tika kuperiksa pot itu, aku terenyak saat menemukan sebu
dan Raefal yang pergi ke salah satu Mall, lalu kami mengambil foto bersama di seb
embar foto di mana aku sedang berekspresi terkejut kar
ernyata dia masih menyimpannya padahal sudah
lam amplop, tapi kuurungkan. Aku me
I. SAAT ITULAH KAMU SEDANG MELIHAT EK
h saat mencium pipiku. OK, kini aku tahu sejak kapan dia mulai mencintai
Kuingat baru sekitar dua bulan kami dekat saat itu. Dekat dalam ar
aku melanjutkan langkah mengiku
ali ini. Kembali kutemukan sebuah amplop diikat di salah satu
oran sky dining. Aku sedang memegangi sebuket bunga mawar merah bersama Raefal yang tengah tersenyum lebar di sampin
isan Raefal kutemukan di b
ESI WAJAH PRIA YANG LEGA KARENA
ami mengambil foto ini merupakan h
i. Sepertinya itu lilin-lilin terakhir kar
di lilin terakhir. Kutemukan sebuah amplop tergeletak kesepian di atas
am amplop, hanya ada secarik kertas di mana
YANG LAGI BAHAGIA GAK? KALAU MAU,
ahku yang kini berdiri kokoh tak jauh dariku. Entah sejak kapan ada lampu-lampu kecil yang dipasang di sana. Lampu-lampu itu mati
Wall of China tengah memegangi beberapa huruf. Ada beberapa orang yang tampak familiar di foto itu, aku tahu
is saat membaca kalimat yang
YOU MA
kor mataku menangkap dua orang yang sedang mengintip seraya tersenyum lebar. Mereka ART dan penjaga k
apa yang kulakukan setelah itu, bukan? Karena bisa dilihat sek
hbac
Mom ...
raku yang berteriak nyaring membawa kesadaranku yang tengah
dua alisnya yang mengernyit tajam, mengingatkanku pada Ra
ya kuusap lembut kedua alisnya
lamun ya?
. Mommy ga
ggil dari tadi gak nyahut
ak bicara oleh Raffa. Tersenyum kikuk men
i, Bu," kata
an bertingkat lima yang merupakan kantor tempat suami
Terima kasi
s keluar dari taksi. Kuulurkan tangan
ku. Tempat awal penyelidikanku untuk membuktikan be